cerita-cerita seru

Masih ingat kisah ku bercinta dengan Ella beberapa waktu lalu? Kelanjutan dari percintaanku adalah ketika Nana datang ke kamar kostku. Cewek ini datang dengan pakaian rapi, blazer hitam dan rok hitam yang ketat.

"Hai Den, apa kabar?"sapa cewe berkulit kuning langsat ini.
"Baik,"sahutku.

Nana lantas berceloteh tentang acara malam mingguan kemarin. Menurutnya ia pengen main ke kost anku. Tapi katanya untung ia tak jadi datang, karena ada acara lain.

"Lagian aku gak mau ganggu sih."katany.
"Ganggu apa?"
"Kamu kan lagi berdua dengan Ella,"kata Nana.
Aku mengangguk. "Iya dia emang datang."
"Hmmm seru yaa...bercintanya,"goda Nana nakal.
"Kok kamu tahu?"tanyaku.

"Ella bercerita banyak. Kamu hebat katanya. Terutama penny kamu..oke banget!"
Aku tersanjung. Nana memang ceplas-ceplos. Lagian di genk kami, bicara seks bukan tabu. Adakalanya kita saling gosip bila ada hal hal mengejutkan. Ternyata, percintaanku dengan Ella jadi bahan gosip.

"Ella juga hebat!"kataku.
Nana duduk di kursi sofa. Aku mendekatinya. "Apa kamu ingin merasakan penny hebat ini?"tanyaku.
Nana melotot. "Nakal, ih!"

Aku jadi gemas. Kupeluk ia dan lehernya kujilati lembut. KEmudian bibir kami saling berpagutan. Nana membalas dengan penuh nafsu. Sementara tanganku dengan nakal bergerulya ke balik blazernya. Kusentuh lembut permukaan BH dan payudaranya yang lembut.

WAjahku membenam di belahan dadanya. Nana menggelinjang. Mulutku mencari-cari payudara yang masih terbungkus BH hitam dan blazer itu. Nana cepat bertindak. Buru-buru dilepasnya blazer hitam itu.

"Wow, payudara kamu asli ini?"
Nana seperti bingung. "Kenapa Den?"
"Indah dan besar sekali!"
WAjah Nana jadi bersemu merah. "Emang Ella besar gak?"
"Lumayan..."
"Kamu suka payudara aku?"tanya Nana.

Bodoh sekali pertanyaan ini. Jelas, aku suka.

"Tapi aku gak sangka ukuran payudara kamu sebesar ini.Selama ini aku pikir paling standar.Kok gak kelihatan besar ya?"kataku.
"YA iyalah. Lagian aku kan pake baju longgar terus and gak pernah pake baju yang ketat menonjolkan dada gitu."

Usai diskusi kecil itu, aku menyerbu payudara yang dibungkus BH hitam model setengah terbuka itu. UKurannya wah 36 C, jelas di atas ukuran Ella yang 34 C.
Kujilati payudaranya, sementara tanganku yang kiri dengan bebas meremas-remas BH berisi daging kenyal itu.

Pelan-pelan tali BH Nana kulepas dari pundaknya. Kini sepasang puting mungil berwarna coklat muda terpampang di depanku. LAntas aku menjilatinya dengan lembut. Nana menggelinjang geli. Aksi-aksiku di bagian dadanya membangkitkan gairahku. Ia sensitf sekali. Setiap lidah atau bibirku menyentuh payudaranya ia mendesah hebat.

"SSssssayyaangggg....gellliii...oohhhh!!!!"

Nana meremas-remas rambutku dengan cengkraman pertanda birahi.

Aku menarik roknya turun. Permainan terus berlanjut. Aku tak banyak waktu. Sebab satu jam lagi aku akan pergi. Nana setengah jongkok di sofa. MEmbantu aku melepaskan roknya. CD mini ketat membalut vaginanya. Nana membalikkan tubuhnya. Pantatnya yang besar kuciumi dengan nafsu.
AKu berdiri setengah sejajar dengannya.Pundaknya kuciumi. Kemudian membantunya melepas kancing BHnya di bagian belakang.

Kini ia sudah berhadapan denganku. Kami berpagutan bibir. Lantas Nana menyodorkan sebelah payudaranya ke wajahku. Bibirku menyambutnya. Kulumat dengan buas. Membuat Nana bergerak liar. Tangannya meraba-raba selangkanganku. Penisku yang keras di balik jins diremasnya dengan gemas.
Nana melepas jinsku. CD mini ketat mencetak bayangan penis yang tegak dan keras.

"Hmmm...ini yang bikin Ella puas sayang...aku juga mau ini kamu!"kata Nana manja.

Nana melas cd ku. Batang penisku yang ekstra panjang dan besar membuatnya terbelalak.

"sayang ngomong2 ukuran payudara kamu berapa sih sebenarnya? Kok besar bangettt!:tanyaku penasaran.
"Sebetulnya sih 34D, tapi kadang aku pake cup C aja!"
Oh, luar biasa. Cup payudara Nana D!
"Jadi C atau D bisa ya?"
Nana mengangguk. Ia lantas menggenggam penisku.Uff! Dikulumnya dengan lembut.Dikocok berulang-ulang. "Ih...jadi makin panjang!"katanya.
Nana membuka selangkangannya. Vagina tanpa bulu itu menantangku kejantananku. Tapi Nana malah membalikkan tubuhnya tiba-tiba.
"PEngen doggy ya?"

Nana menoleh ke arahku. Mengangguk lembut.

Okelah. Sesuai permintaan. Lagian aku senang gaya ini. Pinggul Nana yang besar membulat dalam posisi itu.

Kuhujamkan penisku pelan. Nana mulai mendesah. Terasa sempit vaginanya. Kemudian ku percepat gerakan penis. Nana menahan kenikmatan setiap kali penisku menghujam dalam2 ke liang vaginanya.

"ssaaayyaangg....fuccku me!!!katanya terbata2.

Setengah jam berlalu dengan posisi menungging. Nana takjub. PEnisku belum mengeluarkan sperma.

Ia memiringkan tubuhnya. Dari posisi menyamping, kuselipkan penisku dari belakang pantatnya yang besar. Menembus ke vagina. Kutusuk penis sekuat mungkin. Nana menoleh kaget. "Ssssttt.....uffff..."rintihnya. Tatapan matanya sendu dan menggairahkan.

"Enak sayang..."kataku sambil terus menusuk2 penis ke vaginanya.

Nana mengagguk. Sementara tubuhnya terguncang2 membuat sepasang payudaranya berayun2 lembut. Kuraih dengan sebelah tangan. Kuremas2 dengan gemas. Bibirku menjilati lehernya.

Setengah jam lagi kupuaskan Nana dengan posisi ini. Diakhiri dengan isapannya pada penisku yang memuntahkan sperma kental dalam jumlah banyak.

"Ella gak salah memuji2 kamu! Kamu emang hebat!AKu orgasme tujuh kali!"katanya manja.

Terakhir kali Nana meneteki aku seusai mandi.Lantas ia mengenakan BH hitam itu kembali dan mengenakan blazer. Tenggelam sudah payudara besar itu di dalamnya. Tak ada tonjolan selalin dada yang rata di pandangan mata.
Tapi iseng aku sempat menyingkap blazernya dan mengeluarkan sebelah payudaranya. Kuhisap-hisap lembut.Ah, Nana,perempuan hebat dengan bodi seksi itu menjadi pelampiasan seksku yang hiper.

(thx Nana, atas kasih sayang melalui sepasang payudara kamu!)

__________________
• TAMAT •