Naik Gunung bersama Riezha

Meskipun kecapekan sehabis Gath Malang (gila capeknya kerasa banget sampe 2 hari) .... masuk kamar dan siap-siap tidur di pagi hari ... tapi kemudian ilfill gara² kamar Omen terlihat begitu berantakan dengan banyak macam² majalah, koran dan tabloid berceceran di atas tempat tidur. Pasti ini ulah adek q yang paling kecil ... huff dengan sabar dan mata yang udah tinggal 5 Watt dan seakan berat untuk dibuka Omen membereskan semuanya. Menata Rapi dan memasukkan ke dalam kardus. Eh pas buka² kardus yang isinya buku² waktu masih di SMK ... Omen Nemuin Album foto sewaktu dulu ikut gabung di PA (Pecinta Alam) ... dari sini rasa Ngantuk Omen berangsur-angsur hilang dan membuka-buka tuh album sambil mengenang saat itu. Termasuk Seorang yang begitu spesial bagi Omen. Riezha.

Omen, sejak di smp/sltp suka banget sama yang namanya hacking atau jalan-jalan ke gunung,hutan dan pantai. atau istilahnya dulu berkemah. Ga Tau anak-anak jaman sekarang nyebutnya apa. Karena aktif dan terlalu semangatnya Omen di kegiatan PA di SMK. Teman² mengangkat omen sebagai ketua, dan memanage kegiatan² PA. apalagi selang 2 bulan setelah pengankatan Omen menjadi ketua, kami mendapat undangan untuk acara kunjungan dan perkenalan Team PA dari SMK *** yang kebanyakan pelajarnya adalah siswi/cewek. Yah secara omen adalah cowok yang normal, Omen kegirangan dan menyiapkan schedule untuk undangan tersebut.

Saat hari H Omen bersama team datang dengan semangat seolah-olah kami adalah para PA sejati .... Secara yang bakal nyambut adalah cewek-cewek ... hiks. Sesampainya dimarkas mereka kami saling berkenalan dan ngobrol. dan dari sini-lah omen dekat dengan salah satu anggota team mereka yang bernama Riezha ... Omen ajak ngobrol dan dia kelihatan asyik sampe kami saling tukar cerita dan tukar nomer Hp.

Hari² berikutnya, Kami berlanjut dengan saling sms dan nelpon (kalo pas ada pulsa) ...kami juga sering janjian dan keluar untuk sekedar jalan², nonton dan makan². Banyak yang bilang kami lagi main hati ... tapi nggaklah, Omen ga bisa dengan mudah main hati sama seseorang. Apalagi status Riezha saat itu juga dah punya cowok dan cowoknya sedang kuliah di Surabaya. Tiap seminggu sekali pulang dan pernah juga dikenalin ke Omen. Untung aja cowoknya itu bukan tipe seorang yang mudah curiga dan pencemburu.

Hari² berikutnya, Liburan Sekolah akan berlangsung, dan karena ga ada acara untuk mengisi liburan, Omen membuat rencana untuk mendaki gunung, Panderman. Omen ajak 5 teman omen dan ternyata cuma 3 orang yang bersedia ikut. Riezha-pun coba omen ajak, dan dia mau ikutan dan berencana mengajak 2 temannya.

Hari sabtu, pas hari terakhir sekolah sebelum masuk ke zona iburan, Omen dah menyiapkan segala sesuatu untuk mulai pendakian, mulai dari membawa 2 Tenda Dome (1 untuk Omen CS dan 1 lagi untuk Riezha CS). Di terminal Omen dan 3 rekan omen menunggu Riezha. setelah sekitar 30 menitan kami menunggu, sebuah angkot berhenti di tempat Omen dan teman² duduk. Lalu keluar seorang cewek yang Omen kenal.

"Loh ... kok sendirian Riez ... mana temenmu ?"tanya Omen.
"Mereka ga bisa ikut, si Nila tidak diijinkan sementara si Yuni besok pagi² harus hendak ke rumah neneknya."
"kamu gimana ? ga papa berangkat sendiri ma kami ?"
"Ya kalo Riezha ga jadi ikutan ngapain Riezha disini sambil bawa tas yang segini beratnya." ujar Riezha sambil memperlihatkan tasnya yang gede seakan penuh akan dan berat. Tau apa aja tuh yang dibawanya. Lalu kami pun masuk ke Bis dan berangkatlah kami ke Batu. Omen, Riezha dan 3 teman Omen (cowok semua). sebener e agak sungkan sih karena Riezha cewek sendirian, tapi ya dianya ga keberatan dan terlihat begitu semangat. yah perjalanan lanjutt aja deh.

Sekitar jam 4 sorean kami turun dari Bis dan memulai perjalanan dari bawah menuju puncak, Melewati kampung terakhir Riezha terlihat kecapekan, padahal belum setengah jalan. gini nih susahnya kalo ngajak cewek, apalagi seperti Riezha yang ngakunya belum pernah naik gunung ( anak PA blom pernah naik gunung ? ) ... 3 teman Omen terus aja berjalan tanpa mandang kebelakang sementara omen pelan-pelan dibelakang Riezha yang kelihatan capek banget (padahal omen juga kecapekan, malah lebih capek lagi kalo jalannya pelan banget). Omen nyadar kalo Riezha begitu capek karena sejak dari bawah kami jalan hanya dengan mulut tertutup. Makanya Omen langsung ajak Riezha ngobrol dan bercanda. sampai di pos terakhir kami istrihat sejenak. dan terlihat 3 teman Omen yang udah siap untuk melanjutkan perjalanan.

"Kalian naik dulu aja deh, ntar Gw ma Riezha nyusul"
"Ok lah ... Ati-ati lo, ntar lagi dah gelap, dan bahaya kalo jalan berdua"
"ah ... dah sana jalan ... gw masih capek nih"

Lalu ke 3 teman Omen pun melanjutkan perjalanan dan meninggalkan kami berdua. Omen liat jam dah jam 5, dan Omen ajak di Riezha untuk segera siap-siap daripada ntar lom nyampe Latar Ombo dah gelap (latar ombo ini masih belom puncak, dan masih separuh jalan lagi kalo mau sampe puncak) ... perjalanan dilanjut sambil ngobrol² tentang Riezha dan cowoknya. lalu gantian (tapi Omen ga punya crita soalnya Omen ga punya cewek) jadi omen cuma bercerita tentang keluarga Omen.

Ga kerasa ternyat udah nyampe di latar ombo, dan terdengar suara adzan dari kampung di bawah. wah ... ternyata dah maghrib ... ya weslah istrirahat lagi deh karena omen ga tega liat Riezha kecapekan banget abis "Ndlosar-ndlosor" dijalan yang barusan kami tempuh. dan bentar lagi bakal melewati jalan yang agak terjal naiknya (biasanya disebut jalan batu yang begitu banyak route nya tapi nyambung di Watu Gedhe).

Setelah 30 menitan istirahat dan makan snack kami lanjutkan melewati jalan batu. Omen nyoba cari route yang mudah ditempuh dan ga bikin capek. Tapi ealah, belom setangah di jalan batu Riezha dah nyerah dan ga kuat.

"kurang dikit lagi di watu gedhe, kita istirahat disana aja, jangan disini, karena ini jalan, ga baik kalo istirahat di tengah jalan, ntar ganggu yang lewat ... "ujar Omen dengan sedikit guyonan mistis .... mungkin karena ketakutan dia langsung bangun lagi dan bergegas naik. dan sesampainya di Watu Gedhe ... Riezha langsung merobohkan diri di latar ... terlihat dia kecapekan banget ...

"Gimana ? masih kuat ngelanjutin ke puncak ?"
"aduh ... Riezha dah ga kuat nih ... Riezha nyerah"
"ya wes kamu nge-camp disini dan Omen mau lanjutin ke puncak ya"
"Hah ... Gila ... kamu mau ninggalin Riezha sendirian ?"
" .. ya ga lah Riez ... Gw cuma bercanda tau ... Ya weslah kita ngecamp disini aja" lalu Omen buka tenda dan 10 menit kemudian selesai dan tanpa ada aba-aba Riezha langsung nylonong masuk aja ... padahal lom omen beresin 100%.

"Ya wes kamu istirahat dulu ... Gw mau cari kayu buat api unggun" ujar omen yang tanpa ada sahutan dari Riezha ... pas omen liat eh ... ternyata dia dah ketiduran. Anehnya malam ini Omen ga merasa kedinginan, dan pas liat kelangit ... loh bintang-bintang pada kemana ya ? wahhh gawat ternyata mendung ....

ternyata bener, selang beberapa lama kemudian terasa gerimis dan terdengar suara hujan mendekat .... kyaaaaaaaa .... langsung deh ngaturin tenda biar ga roboh kalo kena hujandan masang tutup atas tenda yang dari terpal biar airnya ga meresap ... tak lama kemudian ringtone hp berdering 'loh ada sinyal ta?' pikirku ... dan ketika liat LCD ... rupanya temen² omen diatas sms :

"Men, kmi dh di puncak,lu nympe mn? skrg hujan ... untung ja kmi smpet dirikan tenda" dan langsung aja omen balas "riezha ga kuat mw nglnajutin jalan, dan disini juga hujan, y wes kami disini ja. di watu gede" tapi sampe lama ga da laporan terkirim sama sekali. wah sinyalnya kacau sampe hujan makin deras ....dan baru ringtone sms terdengar yang pas omen buka ... laporan terkirim.

Huuf jadinya Omen sama Riezha dalam satu tenda berdua di tengah² hujan yang makin lama makin deras ... "gawat ... bisa² nih tenda roboh" ... untung saja meskipung hujan yang begitu deras ga sampe ada angin yang bakal menghancurkan ketahanan tenda. dan dingin mulai terasa apalagi saat nyentuh permukaan atas tenda.

Kulihat Riezha tertidur pulas sembari sering menggosok-gosokkan lengannya. tanpa pikir panjang omen langsung buka jaket omen dan menyelimutkannya, tampak ia masih menggigil saja maka sleeping bag yang sebelumnya di pake Riezha sebagai bantal omen ambil pelan² tanpa membangunkannya dan omen ganti dengan tas yang berisi pakaian ganti omen. omen buka sleeping bag tersebut dan q selimutkan ke Riezha dan Riezha tampak sedikit lebih tenang tidurnya. Tak Lama kemudian omen merasa kedinginan sendiri, dan nyoba nibrung rebahan disamping Riezha dan gabung berselimut sleeping bag.

Omen perhatikan wajah lelap Riezha yang begitu polos, meskipun sedikit remang-remang dia terlihat cantik. Selang berapa lama Riezha terbangun, "Men .. Hujan ya ... Dingin banget ..."ujarnya manja. "Iya Rizh ... tapi dah agak reda-an kok ... "balas omen sembari menggosok-gosokkan lengannya. eh .. dia malah mendekat hingga omen dalam posisi memeluknya.Omen kebingungan karena ada sesuatu yangga tenang di bagian bawah omen, yang terasa makin membesar. Riezha bergerak lagi hingga keningnya sejajar dengan bibir omen. dan entah setan apa yang mendorong kepala omen hingga bibir omen nyium keningnya. Riezha membuka matanya dan menatapku. Entah setan mana lagi yang juga nimbrung dalam tenda hingga Riezha membalas ciuman dikeningnya dengan mencium bibir omen. Yah namanya juga rejeki lagian karena naluri lelaki omen menikmati ciuman itu. Tangan Omen mulai mendekapinya dan bibir kami masih saling berciuman. lalu omen lepas bibir omen dari bibirnya dan arahkan kedaerah pipi, lalu ke leher. Riezha tak tampak merasa keberatan dan sepertinya dia lagi merasakan hingga nafasnya terengah-engah.

"Rizh ... " bisik omen ditelinga kanannya
"Ga pa pa ... Men " balasnya dengan bisikan pula di telinga kiri omen ... lalu kedua tangannya mulai masuk kedalam kaos omen, ia raba dan omen menikmatinya. Spontan saja tangan kanan omen mendarat di Dada kanannya. (wow ... besar juga rupanya ...) omen remas halus ... dan tangan kiri omen turun ke daerah pahanya yang mulus. Sejenak kami berhenti dan saling tatap mata .... saat itu hujan sudah reda. secara perlahan Riezha mulai mendekati bibirnya ke bibir omen dan kamipun saling berciuman lagi.kini tangan kanan omen yang tadinya di dada kanannya mulai masuk ke dalam kaosnya dan merabahi tubuhnya. Saat itu kedinginanpun langsung terasa hangat. Tangan kiri omen pun ternyata ngiri dan ikut masuk. Lalu posisi kami berubah. Riezha berada diatas badan omen dan kedua tangan omen masih bergerilya dipunggungnya hingga melepaskan tali BH-nya. Omen coba naikkan guna melepaskan kaosnya. Eh dia malah beranjak dan terduduk omen pun ikut duduk.

Omen coba peluk dia dan diapun memeluk omen, kami pun saling melepaskan kaos yang kami pake. Omen rebahkan Riezha dan mulai omen ciumin dadanya ... omen jilati putingnya yang mengeras. sementara itu tangan kiri omen meremas-remas dada kirinya. Lalu omen ganti ke dada kirinya, omen jilati dan sedikit mengigit halus putingya dan mungkin karena keenakan tangannya sampai menerkam lengan omen. Kemudian bibir omen coba telusuri agak kebawah hingga perutnya. Omen berhenti sejenak dan menatap wajah Riezha. "Ga Papa Men ... lanjutkan"

Omen mulai buka kancing dan melepas celananya ... lalu omen buka juga celana omen. karena sedikit dingin. Sleeping Bag omen selimutkan ke kami. Omen mulai lagi dengan menciumi bagian lehernya, dia memeluk omen erat dan si junior menggesek-gesek di daerah V nya. omen ciumin bagian bawah telinganya dan sedikit berbisik "Riezh ... apa boleh ...."dan belum selesai dia dah membalas "Lanjutkan saja men ... ga papa" Si Junior yang tadinya cuma menggesek-gesek didaerh V nya mulai sedikit turun dan bersiap masuk. Si Junior nempel dan Rizha desahannya makin jadi. Omen perlahan masukin sepertiga junior... (ow sudah basah dan terasa hangat). Omen coba dorong lagi Rizha merintis seperti kesakitan ... Omen ga tega ... "Pelan-pelan men ... "

Omen mulai arahkan si junior maju mundur secara perlahan yang kemudian masuklah semua junior omen ke V-nya ... hingga dia menjrit pelan, omen coba tarik dan dorong lagi, kedua tanganya makin mendekap erat tubuh omen. Omen terus genjot dia sambil mencium pipi dan bagian lehernya .... hingga tak lama kemudian serasa si Junior hendak mengeluarkan amunisinya .... ufff omen tarik dan langsung crot diperutnya ... sementara Riezha terlihat lemas dan kecapekan dangan nafasnya yang terbata-bata. Omen ambil tisu dan membersihkan amunisi Junior di perutnya .... lalu omen berbaring di sampingnya dan mencium keningnya lagi. Dia memeluk omen dan kamipun tertidur sampe subuh. Omen perhatikan lagi wajahnya sembari mencium kening dan pipinya.

Saat matahari dan mulai terbit dan langit dah tampak terang ... di kedinginan pagi hari omen kebelet pipis ... dan omen terkejut ketika membuka sleeping bag (yang kami pake bua selimut) ... di bagian pahanya tampak ada sedikit merah² seperti darah. Owgh ternyata Omen telah mengambil keperawanannya.... abis keluar dan pipis ... omen masuk lagi kedalam tenda dan di dalam tampak Riezha sedang merapikan semua yang berantakan. Omen duduk disampingnya :

"Riez ... apa yang kita lakukan semalam ... omen minta maaf dan ... "
"Ga papa men, ini bukan salah kamu saja ... dan lebih baik kita lupakan semuanya." omen pun terdiam
Selang berapa lama terdengar suara langkah dari jalan atas ... yang ternyata adalah teman-teman omen yang turun dari puncak. Omen dan Riezha pun keluar tenda. Lalu kami duduk² bercanda sambil merasakan hangatnya sinar matahari yang baru terbit. dan saat omen pandang Riezha ... dia tak tampak ada masalah ... dia tersenyum-senyum dan bercanda.

Saat turun ... Omen slalu gandeng tanganya sampe-sampe kami sering jatuh bareng .... sejak saat itu Omen merasa ga enak sama dia. Saat liburan Omen sering mengunjungi dan mengajaknya keluar tanpa menyadari kalo dia sudah punya cowok. Selang 2 minggu kemudian dia mengajak omen ketemuan dan katanya pengen ngobrol sesauatu. Omen dah berpikir jelek tuh ... Omen berpikir dia hamil ... eh ternyata

Dia minta hubungan kami lebih baik ga dilanjutin. Karena cowoknya sudah mengajak Riezha tunangan setelah lulus sekolah. dan dia ga mau terjadi sesuatu yang tidak dia inginkan. Omen hanya terdiam, padahal dalam hati omen merasa keberatan, tapi demi Riezha omen menurut saja. dan terbukti keesokan harinya dia ganti nomer dan ga pernah ketemu. kami seakan putus hubungan.

Beberapa bulan setelah lulus sekolah ... Omen dengar kalo dia dah nikah dan tinggal di Surabaya ....

__________________
TAMAT

1 komentar:

  1. herizal alwi Says:

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    Posted on 24 Februari 2014 pukul 02.41